Ngontrak atau Tinggal Sama Mertua Galak? Pertimbangkan 8 Hal ini

Pilih ngontrak atau tinggal sama mertua galak? Banyak di antara kita yang baru membangun keluarga dihadapkan pada masalah pelik ini. Mula-mula kita setuju ikut dengan pasangan untuk tinggal bersama keluarnya. Biasanya sih cewek yang mengikuti suaminya tinggal di rumahnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, ternyata menantu merasa tidak cocok dengan mertua. Ribut-ribut pun terjadi. Lantas, harus apa kita dalam kondisi ini?

Biasanya, kita langsung berpikir untuk menyewa rumah kontrak. Tapi apakah ini keputusan yang bijak? Nah, buat kamu yang sedang pusing dengan perkara klasik ini, Figblog sudah siapkan 8 pertimbangan yang bisa dipikirkan. Coba renungkan baik-baik kedelapan tips di bawah ini.

8 Pertimbangan Ngontrak atau Tinggal Sama Mertua Galak

1. Uang

Mengontrak tentu butuh biaya. Di kota-kota kecil, perlu beberapa ratus ribu rupiah dalam sebulan untuk menyewa rumah sederhana. Namun di kota besar seperti Jakarta, biaya kontrak rumah jelas sangat mahal.

Nah, kira-kira, kamu siap tidak menghabiskan uang per bulan untuk sewa kontrak? Pengeluaran untuk kebutuhan ini sifatnya sama sekali tidak produktif lho. 

Jadi silahkan dipikirkan masak-masak. Tapi jangan terlalu memaksakan diri ya. Misalnya, uang sewa kontrak memang mahal. Namun bila tidak mengontrak, yang ada pihak istri bisa stres tiap hari. Nah dalam kondisi tersebut, mungkin kamu bisa mengorbankan uang demi kesehatan mental dan keharmonisan rumah tangga.

2. Keamanan Anak

Apakah kamu sudah punya anak? Buah hati tentu perlu dipertimbangkan sebelum kita memilih ngontrak atau tinggal sama mertua.

Misalnya begini, istri memang tidak akrab dengan mertua karena istri sering dituduh kurang telaten dalam mengurus rumah tangga. Tapi, di sisi lain, mertua istri itu selalu siap menjaga buah hati.

Apabila kamu sebagai istri memutuskan mengontrak, tentu buah hati jadi tidak ada yang menjaga. Padahal, meninggalkan anak sendirian di rumah jelas berbahaya. 

Silahkan kamu pertimbangkan baik-baik hal ini. Jangan sampai anak jadi korban karena relasi yang buruk dengan mertua. Kalaupun kalian tetap memutuskan mengontrak, sebaiknya gunakan jasa baby sitter atau tempat penitipan anak yang aman.

3. Relasi dengan Mertua

Seberapa buruk sih masalah dengan mertua yang harus ditanggung? Apakah sebenarnya masalahnya sepele? Coba lihat poin-poin di bawah ini untuk menentukan derajat buruknya hubungan dengan mertua. Jadi kamu tidak bias dalam memutuskan untuk ngontrak atau tinggal sama mertua.

Apakah mertua suka:

• Menyindir
• Membentak atau menegura dengan nada tidak keras
• Membentak dengan suara keras
• Membicarakan istri dengan tetangga
• Mempengaruhi suami 
• Memukul atau menyakiti secara fisik

Menurut Figblog, kalau mertua cuma suka melakukan 2 hal pertama, masalahnya masih bisa diselesaikan dengan mudah. Tapi kalau sudah ada pemukulan hingga manipulasi pada pasangan, wajar kok kalau kalian mempertimbangkan opsi ngontrak.

4. Lokasi dengan Tempat Kerja

Jarak atau lokasi dengan tempat kerja juga perlu dipertimbangkan untuk memutuskan ngontrak atau tinggal sama mertua. Sebab, aspek ini pasti memengaruhi pengeluaran dan capek-tidaknya kita.

Coba deh bayangkan. Istri tinggal sama mertua galak yang rumahnya jauh banget dari kantor. Sudah capek, keluar uang banyak buat ongkos, di rumah pun masih sering ribut-ribut. 

Kalau hubungan dengan mertua masih bisa diperbaiki tentu tak mengapa. Tapi kalau tidak, yah mendingan dipikirkan dulu opsi untuk sewa rumah yang dekat dengan kantor. Selain lebih irit, hidup juga lebih damai.

5. Kondisi Mertua

Gimana kondisi mertua kamu? Apakah mereka sehat? Apakah mereka perlu bantuan kita?

Mertua, bagaimanapun juga adalah orangtua kedua kita. Makanya, sebelum mempertimbangkan ngontrak atau tinggal sama mertua, kita harus memikirkan mereka juga.

Saran Ussui, kita sebaiknya ngalah bila mertua tidak bisa ditinggal pergi. Kalaupun terpaksa sekali, ada baiknya kita memperkerjakan seseorang untuk menemani mertua. Jadi, mereka tetap aman biarpun kita pindah rumah.

6. Jarak Sekolah Anak

Jarak sekolah anak juga perlu dipertimbangkan lho. Sama seperti kita, anak juga bisa capek kalau perjalanan menuju sekolahnya terlalu jauh. 

Gimana kalau anak pindah sekolah saja? Boleh saja bila anak mau. Diskusikan saja hal ini agar tidak ada yang merasa dikorbankan atas keputusan yang diambil. Sebab bagi anak, pindah sekolah bukanlah masalah sepele.

7. Sikap Pasangan

Gimana sih sikap pasangan ketika menantu konflik dengan mertua? Apa dia diam saja? Adil? Atau membela salah satu pihak doang?

Kalau pasangan bisa adil, sebenarnya opsi ngontrak atau tinggal sama mertua mudah sekali diputuskan. Ya, kita bisa tetap tinggal dengan mertua yang galak sekalipun. Sebab ada pasangan yang bisa menengahi. Tapi bila pasangan sendiri kurang tegas dan tak bisa menengahi, boleh lho mengusulkan opsi ngontrak ke pasangan.

8. Kondisi Rumah

Terakhir dan tak kalah penting, kondisi rumah juga perlu diperhatikan. Gimana sih kondisi rumah mertua dibanding kontrakan? Apa airnya bersih? Apakah sering banjir? Apa dekat rawa-rawa banyak nyamuk?

Selain menyangkut kesehatan diri, lagi-lagi anak yang harus dipertimbangkan dalam hal ini. Sebab, kondisi imun anak tentu tak sebaik orang dewasa. Makanya diperlukan pertimbangan bijak saat hendak memutuskan ngontrak atau tinggal sama mertua.

Simpulan tentang Ngontrak atau Tinggal Sama Mertua

Kehidupan rumah tangga memang tidak sesederhana kelihatannya. Menikah kadang berarti menyatukan dua keluarga, bukan cuma dua insan. Apalagi bila kita tinggal dengan mertua, pasti hal ini akan terasa.

Sering kali, menantu perempuan bentrok dengan mertua perempuan. Sedangkan menantu laki-laki merasa tertekan dan kurang dihargai oleh mertua lelakinya. Kondisi-kondisi itu, membuat banyak pasangan memikirkan opsi ngontrak atau tinggal sama mertua. 

Tapi alangkah baiknya sebelum sebuah keputusan diambil, kita menggunakan pertimbangan yang tepat. Gunakanlah pertimbangan yang sekiranya berdampak baik untuk semua pihak.

Bagikan Artikel ini