Pengalaman Menanam Loncang aka Daun Bawang yang Ternyata Mudah

Ini adalah catatan pengalaman Ussui sebagai tukang kebun pemula saat hendak mengembang-biakkan loncang aka daun bawang. Hihi. 

Pengalaman Menanam Loncang aka Daun Bawang

Jadi kalau Ussui salah ambil simpulan, tolong dikoreksi ya. Karena sampai sekarang Ussui juga belum punya “resep” terbaik cara menanam loncang aka si bawang daun tersebut.

Tanaman loncang atau Allium fistulosum, sumber gambar: Wikipedia.

Catatan Pengalaman Menanam Loncang

1. Pengalaman Menanam Daun Bawang di Media Tanam Tanah 100%

Sebetulnya, Ussui sudah beberapa kali menanam daun bawang. Pengalaman Ussui yang pertama atau di awal-awal hobi Ussui di dunia gardening terutama sayur mayur adalah dengan menanam memakai tanah 100%. 

Tapi ada dua jenis tanah yang Ussui pakai, yakni tanah sawah dan tanah pekarangan. Bila keduanya dibandingkan, Ussui melihat ada beda yang lumayan signifikan. 

Loncang yang Ussui tanam di tanah sawah jauh lebih subur, lebih panjang daunnya, dan lebih banyak jumlah anakan daunnya dibanding yang ditanam di tanah pekarangan. 

Wajar sih. Sebab, tanah sawah sudah pasti lebih subur karena mengandung lebih banyak pupuk atau nutrisi dibanding tanah pekarangan. 

Apalagi tanah pekarangan Ussui juga beberapa di antaranya cenderung agak kurang bisa menyerap air karena mengandung semen bekas reruntuhan bangunan. Belum lagi, tanah pekarangan ini memang tidak ditanami apapun sehingga kondisinya cenderung kering kerontang. 

2. Pengalaman Menanam Loncang Media Tanah 10% Sekam Padi Mentah 90%

Setelah membaca ini itu, Ussui mendapat pengetahuan bahwa media tanam loncang atau tanaman apapun bukan hanya tanah. 

Sekam padi atau gabah pun bisa dipakai. Nah berhubung Ussui tinggal di desa, jumlah sekam amat sangat melimpah ruah. Tetangga Ussui juga punya penggilingan padi, dan orang ini menggratiskan Ussui untuk minta sekam padi secara gratis di tempatnya. 

Hanya memang, sekamnya bukan sekam padi yang masih utuh, melainkan yang sudah lebih halus / lembut seperti bahan dedak tetapi lebih kasar. 

Anyway, Ussui pun coba-coba menanam beberapa tanaman dengan sekam gabah mentah tersebut. Hasilnya, jelek.

Menanam loncang di media sekam yang belum diolah 100% ternyata bukan ide yang bagus. Loncang Ussui lama tak berkembang. Lambat sekali perpanjangan pertumbuhan daun dan munculnya anak daun. Akhirnya, di bagian atas pot, Ussui “jejeli” atau masukkan tanah sawah. 

Wush! Seperti sihir, ada perbedaan signifikan. Tapi tetap lambat karena jumlah tanah yang Ussui berikan paling-paling cuma 10%.

Setelah kira-kira dua minggu yang menyedihkan, akhirnya Ussui cabut si loncang. Ussui pun berencana memindahkannya ke media tanam yang baru.

3. Pengalaman Menanam Loncang di Media Tanah 70%, Sekam 25%, Sampah Organik 5%

Nah, sekarang si loncang sudah Ussui pindahkan ke pot baru. Apa media tanam yang Ussui pakai untuk bawang daun ini? 

Well, sekarang sih Ussui memakai campuran tanah pekarangan dan tanah sawah 70%, sekam mentah 25%, dan sampah organik berupa sampah sayur yang tak dipakai serta kulit papaya 5%. Yup. 

Jadi, Ussui campurkan dulu tanah dan sekamnya. Berikutnya Ussui masukkan ke polybag berukuran 30 cm x 30 cm. 

Ussui masukkan sampai setinggi 5 cm dari bawah. Lalu separuh sampah organiknya Ussui taruh di area itu. 

Berikutnya, Ussui masukkan lagi campuran tanah plus sekam padi mentah hingga ketinggian 20 cm, lalu Ussui masukkan sisa sampah organik. Berikutnya Ussui tutup sisanya dengan campuran tanah dan sekam. 

Kenapa Ussui pakai sampah organik? Ya karena saat itu memang belum punya kompos. Tapi Ussui sadar, menaruh sembarangan sampah organik bisa membuat kondisi tanah kurang bagus karena panas akibat terjadinya pembusukan pada sampah organik. Makanya Ussui taruh si sampah di bagian polybag yang dalam.

Harapannya dia akan membusuk pelan-pelan sampai akar loncang mencapai ke daerah dalam tersebut.

Bagaimana cara menanam loncang dengan media ini? Cukup bagus sih. Tapi Ussui tidak menemukan bedanya dengan saat menanam daun bawang menggunakan tanah sawah.

Nah, kurang lebih begitulah catatan berkebun yang bisa Ussui bagikan. Kalau kamu tertarik gardening juga, yuk cek artikel sebelumnya tentang Kesulitan Menanam Mawar.

Belum ada Komentar untuk "Pengalaman Menanam Loncang aka Daun Bawang yang Ternyata Mudah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel